Langsung ke konten utama

SUARA MAHASISWA, Transformasi Sistem Transportasi

Thursday, 12 August 2010
KOTA yang nyaman merupakan dambaan semua warga masyarakat. Sayangnya, aspek kenyamanan tersebut masih sangat kurang diperhatikan pemerintah daerah setempat sehingga banyak terjadi masalah yang terkait dengan aspek kenyamanan dari warga kota.


Kemacetan merupakan salah satu masalah yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat kota,terutama di kotakota besar seperti Jakarta.Tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta, belum lagi di daerah-daerah lain. Masalah kemacetan yang tak kunjung usai, bahkan bertambah parah, boleh jadi telah dianggap sebagai suatu hal yang wajar bagi masyarakat.Waktu yang dihabiskan di jalan menjadi lebih banyak dibandingkan waktu yang digunakan untuk beraktivitas. Banyak waktu terbuang sia-sia akibat kemacetan yang melanda kota-kota di Indonesia.Padahal,waktu tersebut dapat digunakan lebih efisien untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Mengatasi masalah kemacetan memang bukan hal yang mudah dan instan. Perlu upaya dari seluruh stakeholder yang tinggal di perkotaan untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah daerah sebagai stakeholder utama pengelola kota selayaknya mengeluarkan kebijakan- kebijakan yang holistis dan berkelanjutan.Pembangunan dan perbaikan sistem serta sarana transportasi seharusnya diarahkan pada transformasi jangka panjang. Tata kelola jalan, pembatasan volume kendaraan, perbaikan sarana transportasi umum, serta pemakaian pajak kendaraan sesuai dengan kebutuhan pengguna jalan merupakan upaya-upaya transformasi yang dapat dilakukan pemerintah dalam jangka pendek dan menengah untuk menciptakan kota yang nyaman dan bebas dari kemacetan.

Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah memang beriktikad baik menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh? Di sinilah peran masyarakat sebagai sektor ketiga dalam memberikan masukan, mengawasi, serta mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap belum mengakomodasi kebutuhan untuk menciptakan kota yang nyaman. Advokasi terhadap pemerintah, pembukaan ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat, penciptaan diskursus mengenai masalah kemacetan di media massa adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan masyarakat agar pemerintah menyadari kebutuhan warganya.

Selain itu, masyarakat sendiri harus sadar untuk mengurangi masalah kemacetan dimulai dari diri mereka sendiri. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, memilih untuk jalan kaki daripada naik kendaraan bermotor ke tempat- tempat yang dekat,serta mulai menggunakan sarana transportasi umum merupakan hal-hal kecil yang dapat dilakukan oleh individu dalam rangka menyelesaikan permasalahan kemacetan secara menyeluruh. Jika individu-individu tergerak untuk melakukan hal yang sama, masalah kemacetan sedikit demi sedikit dapat diatasi. Peran stakeholder lain, yakni sektor swasta, juga sangat penting sebagai investor dalam membangun dan memperbaiki sarana transportasi.

Sumbangan sektor swasta terhadap pembangunan, khususnya di kota, sebaiknya diarahkan untuk memperbaiki sistem transportasi mulai dari pembangunan dan pelebaran jalan, perbaikan sarana transportasi umum (bus, kereta api, angkutan kota) hingga pembangunan flu-over dan jalan tol. Sektor swasta menjadi sangat vital perannya ketika pemerintah dan masyarakat membutuhkan modal untuk perbaikan sistem transportasi. Sektor swasta pun pada akhirnya akan mendapatkan keuntungan, sebab dengan tidak adanya kemacetan, waktu yang digunakan untuk berbisnis dapat lebih efektif dan efisien. Masalah kemacetan yang lazim terjadi di perkotaan sebetulnya dapat diatasi dengan mudah melalui upaya-upaya dan iktikad baik dari seluruh stakeholder yang terlibat.

Pemerintah dapat melakukan terobosan- terobosan kebijakan dengan melakukan kerja sama dengan sektor swasta dan didukung oleh partisipasi masyarakat untuk menciptakan transformasi pada sistem transportasi dan tata kelola perhubungan yang ada di perkotaan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari seluruh stakeholder baik dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam membuat transformasi sistem transportasi sehingga terwujud kota yang nyaman dambaan semua warga.(*)

Avina Nadhila Widarsa
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI, Staf Pusgerak BEM UI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point...

6 day to Graduation Day

Salam.... Hey all, what's up? I've been had a great time since my last post about "skripsi". Apparently, I had to work so hard (and so fast) to revise my thesis. Alhamdulillah, I made it on time with satisfactory result :) whilst it was so "rempong" to make a hardcover and get the signatories... The result itself was not a straight A (it was so close, just 0,44 again to get A score), but than it's okay for me. Alhamdulillah :D Ok, so now I am waiting for my convocation day (graduation ceremonial) which will be held 6 days later. Well, I'm not quite enthusiastic about this graduation day, realizing that it is just a ceremonial phase and I have to do "make up", dressing, high-heels-ing, etc. But, I can't deny that I am so happy, trying my "toga" made me just want to cry, feels like this time just run so quick and now I am not an undergraduate student anymore... Yes, I do believe that graduation is not the end. It ju...

Hi, apa kabar?

 Hi Avina, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja. Baru saja skip sholat zuhur untuk acara makan di luar dan beli kopi #duh Iman gw lemah banget yak Padahal... bisa sholat dulu sebelum pergi Padahal.. bisa balik duluan Padahal.. bisa ga usah ikut aja Nyesel banget. Setiap gw sengaja sholat di akhir waktu, akhirnya jd mepet bahkan skip kayak sekarang. Astaghfirullahaladzim. Padahal hidup lagi sulit-sulitnya. Sulit berdamai sama diri sendiri. Sulit komunikasi sama si bos, dan pasangan. Sulit kontrol pengasuhan anak. Etc etc. the list goes on. Banyak mimpi tapi nol aksi, haha. pengen nangis sekarang, mata udah berkaca-kaca nulis ini. Gw pengen resign tapi belum dapet kerjaan, apa kabar KPA 230jt hahahaha. Ga semangat buat ngejar mimpi lanjut PhD Ga semangat buat rutin olahraga padahal udh sign up gym buat 6 bulan. Lost banget di kantor, ilang 10 jam lebih ga sama anak tp ga ada hasil dan bermanfaat. Huhu. ya Allah, maafin hamba...