Halo2 apa kabar?
Saatnya menulis lagi tentang "My Life at HI UI" yang bisa dibilang tinggal dihitung dalam beberapa bulan. Yup, rekomendasi sudah dikeluarkan, tahap selanjutnya adalah kasih proposal skripsi ke jurusan - sidang outline - ngerjain skripsi - sidang - revisi - wisuda. Semoga dimudahkan, amin ya Allah :o)
Tentang judul tulisan ini, saya mau sedikit berbagi mengapa pada akhirnya saya memilih untuk melanjutkan karir menjadi akademisi (aka dosen) ketimbang jadi praktisi (aka diplomat). Alasannya simpel, tp mudah2an bermakna.
Saya mau jadi profesor HI karena saya mau menjawab apa yang dimaksud dengan Metode Penelitian Hubungan Internasional.
Yes man, walaupun gw kuliah di HI UI (yang katanya salah satu jurusan terfavorit di Indonesia, katanya loh ya), tapi sampai gw mengerjakan skripsi hingga detik ini gw belum menemukan jawaban, metode penelitian HI itu yang kayak gimana sih sebenernya? apa bedanya sama metode penelitian sosial lain? kenapa tiap dosen HI beda persepsi tentang metode penelitian?
Bukan apa-apa sh, gw concern dengan hal ini karena semakin menjamurnya universitas yang membuka jurusan HI, berarti semakin banyak kebutuhan akan dosen2 HI yang berkualitas. Gw lihat selama ini profesor ataupun dosen HI yang berkualitas masih jarang banget. Maksud gw yang murni HI ya, bukan dari dosen politik, ekonomi, dsb.
Idealnya, gw mau jadi profesor karena gw mau mengembangkan ilmu HI di Indonesia, bukan sekedar mengembangkan, tapi goal gw adalah memberi pemahaman yang benar terhadap mahasiswa HI tentang HI itu sendiri. Kalau kata Mas Juw, yang dikutip dari anak2 HI 2009, ilmu HI dengan paradigma timur itu masih jarang. Nah, saatnya buktikan di Indonesia, ilmu HI tidak hanya berkembang menjadi ilmu pelengkap calon diplomat, tapi disiplin ilmu yang dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa :)
Komentar