Langsung ke konten utama

Perbaikan Infrastruktur Kuatkan Pasar Domestik


Salah satu kunci utama penguatan pasar domestik terdapat pada distribusi kebutuhan barang dan jasa yang lancar. Kelancaran distribusi barang dan jasa ini sangat bergantung pada kondisi infrastruktur dari tempat produksi ke pasar hingga ke tangan konsumen.

Infrastruktur pula yang mendukung pasar apakah dapat dijalankan secara efisien atau tidak. Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah infrastruktur yang kurang memadai sehingga kelancaran perdagangan barang dan jasa terhambat. Selain itu, faktor infrastruktur secara tidak langsung juga berkorelasi dengan harga barang yang dijual di pasar.Semakin sulit jalan yang ditempuh untuk mendistribusikan barang hasil produksi, semakin mahal pula barang yang akan dijual ke tangan konsumen di pasar nanti.

Hasil dari pemeringkatan World Economic Forum dalam Indeks Kompetitif Global, Indonesia menempati peringkat ke-82 dari 123 negara dengan kategori pengembangan infrastruktur yang buruk. Sudah menjadi suatu keharusan bagi negara yang ingin maju ekonominya memperhatikan kondisi infrastruktur secara serius. Apalagi, Indonesia sebagai negara kepulauan yang terpisah oleh laut dan masih banyak memiliki daerah yang tidak dapat dijangkau dengan jalan darat.

Tidak heran, lemahnya infrastruktur ini berakibat pada lemahnya kekuatan pasar domestik di Indonesia. China merupakan salah satu contoh negara yang sukses membangun ekonomi dan meningkatkan kemampuan pasar domestiknya melalui pembangunan infrastruktur. Pada 1990, China hanya memiliki kurang lebih 1 juta kilometer jalan raya, namun perkembangan infrastruktur yang sangat cepat dilakukan China sehingga mampu memiliki lebih dari 3 juta kilometer jalan pada 2005.

Bandingkan dengan Indonesia yang pada 1990 hanya mempunyai jalan raya sepanjang 280.000 kilometer, pada 2005 hanya tumbuh menjadi sekitar 320.000 kilometer.Tidak heran, tingkat pertumbuhan ekonomi China bisa mencapai 8-9% per tahun,sementara Indonesia masih di angka 3-4% per tahun. Sebab infrastruktur pula, barang China dapat merajai pasar domestiknya.

Sementara, akibat infrastruktur yang lemah, barang-barang produksi Indonesia belum menjadi raja di negeri sendiri. Banyak barang impor yang jauh lebih murah daripada barang lokal sebab arus distribusinya jauh lebih lancar ketimbang arus distribusi produk lokal.

Sebab itu, diperlukan perbaikan dan peningkatan yang signifikan untuk membangun infrastruktur dalam negeri. Pemerintah harus berupaya sekuat tenaga membenahi dan meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam negeri sebagai modal utama memperkuat kemampuan pasar domestik di tengah arus globalisasi.● 

AVINA NADHILA WIDARSA 
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 
Universitas Indonesia, 
Ketua Umum KSM Eka Prasetya UI           


Dimuat di kolom Suara Mahasiswa, Harian Seputar Indonesia pada Rabu, 21 September 2011

Komentar

- mengatakan…
Kak Nana, yaa?

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point...

Hi, apa kabar?

 Hi Avina, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja. Baru saja skip sholat zuhur untuk acara makan di luar dan beli kopi #duh Iman gw lemah banget yak Padahal... bisa sholat dulu sebelum pergi Padahal.. bisa balik duluan Padahal.. bisa ga usah ikut aja Nyesel banget. Setiap gw sengaja sholat di akhir waktu, akhirnya jd mepet bahkan skip kayak sekarang. Astaghfirullahaladzim. Padahal hidup lagi sulit-sulitnya. Sulit berdamai sama diri sendiri. Sulit komunikasi sama si bos, dan pasangan. Sulit kontrol pengasuhan anak. Etc etc. the list goes on. Banyak mimpi tapi nol aksi, haha. pengen nangis sekarang, mata udah berkaca-kaca nulis ini. Gw pengen resign tapi belum dapet kerjaan, apa kabar KPA 230jt hahahaha. Ga semangat buat ngejar mimpi lanjut PhD Ga semangat buat rutin olahraga padahal udh sign up gym buat 6 bulan. Lost banget di kantor, ilang 10 jam lebih ga sama anak tp ga ada hasil dan bermanfaat. Huhu. ya Allah, maafin hamba...

6 day to Graduation Day

Salam.... Hey all, what's up? I've been had a great time since my last post about "skripsi". Apparently, I had to work so hard (and so fast) to revise my thesis. Alhamdulillah, I made it on time with satisfactory result :) whilst it was so "rempong" to make a hardcover and get the signatories... The result itself was not a straight A (it was so close, just 0,44 again to get A score), but than it's okay for me. Alhamdulillah :D Ok, so now I am waiting for my convocation day (graduation ceremonial) which will be held 6 days later. Well, I'm not quite enthusiastic about this graduation day, realizing that it is just a ceremonial phase and I have to do "make up", dressing, high-heels-ing, etc. But, I can't deny that I am so happy, trying my "toga" made me just want to cry, feels like this time just run so quick and now I am not an undergraduate student anymore... Yes, I do believe that graduation is not the end. It ju...