Langsung ke konten utama

SUARA MAHASISWA, Menaklukkan si Kucing

 “Tidak peduli apakah itu kucing hitam ataupun kucing putih, asalkan bisa menangkap tikus.”
Kalimat fenomenal dari Deng Xiaoping, Bapak Reformasi Ekonomi China, tersebut menggambarkan betapa pragmatis China dalam menjalankan sistem ekonominya.

Deng mengubah sistem ekonomi sosialis menjadi sistem ekonomi kapitalis yang bertumpu pada negara dilakukan (state capitalism).Perubahan kebijakan ini terbukti membawa China menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar selama tiga dekade terakhir dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8–10% per tahun.

Indonesia, yang dalam UUD 1945 menganut sistem ekonomi Pancasila, tampaknya harus belajar dari perubahan sistem ekonomi yang dilakukan China.Sistem ekonomi kita saat ini tidak sepenuhnya menganut sistem ekonomi Pancasila,namun lebih ke arah sistem ekonomi kapitalis tanpa didukung penguatan dari negara.

Hal ini dapat kita lihat dari betapa lemahnya Pemerintah Indonesia sehingga dengan mudah menjual kepemilikan badan usaha milik negara (BUMN) dan industri strategis kepada pihak asing.

Padahal, untuk dapat maju seperti saat ini, China justru melakukan penguatan mulai dari sektor negara dan seminimal mungkin membatasi keterlibatan asing dalam industri strategis. Berkaca dari pengalaman China,setidaknya ada dua cara yang dapat dilakukan Indonesia untuk dapat mengikuti pola pertumbuhan ekonomi China.

Pertama, penguatan kapasitas negara sebagai pelaku ekonomi strategis.Menurut hemat penulis,sistem kapitalisme negara yang diterapkan di China sangat bagus untuk diterapkan di negara berkembang lainnya, dengan syarat negara tersebut siap dan kuat.

Kedua,meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi tantangan global sebagai supporting system dari negara yang kuat.China dapat maju saat ini sebab mereka melakukan investasi besar-besaran di bidang SDM. Menaklukkan si Kucing yang sudah berpengalaman selama 30 tahun lebih di kancah perekonomian dunia memang tidak mudah.

Namun, paling tidak, kita dapat mengimbangi kecerdikan si Kucing dengan mengadopsi hal-hal baik yang semoga dapat membawa kemajuan bagi bangsa.● AVINA NADHILA WIDARSA Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional, Ketua KSM Eka Prasetya Universitas Indonesia

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/412433/


Saya kira tulisan ini nggak dimuat, tapi ternyata dimuat di Koran Sindo, alhamdulillah :)
Jadi inget, dulu nulisnya waktu di pesawat Lion Air menuju Makassar pertama kali :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point...

Hi, apa kabar?

 Hi Avina, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja. Baru saja skip sholat zuhur untuk acara makan di luar dan beli kopi #duh Iman gw lemah banget yak Padahal... bisa sholat dulu sebelum pergi Padahal.. bisa balik duluan Padahal.. bisa ga usah ikut aja Nyesel banget. Setiap gw sengaja sholat di akhir waktu, akhirnya jd mepet bahkan skip kayak sekarang. Astaghfirullahaladzim. Padahal hidup lagi sulit-sulitnya. Sulit berdamai sama diri sendiri. Sulit komunikasi sama si bos, dan pasangan. Sulit kontrol pengasuhan anak. Etc etc. the list goes on. Banyak mimpi tapi nol aksi, haha. pengen nangis sekarang, mata udah berkaca-kaca nulis ini. Gw pengen resign tapi belum dapet kerjaan, apa kabar KPA 230jt hahahaha. Ga semangat buat ngejar mimpi lanjut PhD Ga semangat buat rutin olahraga padahal udh sign up gym buat 6 bulan. Lost banget di kantor, ilang 10 jam lebih ga sama anak tp ga ada hasil dan bermanfaat. Huhu. ya Allah, maafin hamba...

6 day to Graduation Day

Salam.... Hey all, what's up? I've been had a great time since my last post about "skripsi". Apparently, I had to work so hard (and so fast) to revise my thesis. Alhamdulillah, I made it on time with satisfactory result :) whilst it was so "rempong" to make a hardcover and get the signatories... The result itself was not a straight A (it was so close, just 0,44 again to get A score), but than it's okay for me. Alhamdulillah :D Ok, so now I am waiting for my convocation day (graduation ceremonial) which will be held 6 days later. Well, I'm not quite enthusiastic about this graduation day, realizing that it is just a ceremonial phase and I have to do "make up", dressing, high-heels-ing, etc. But, I can't deny that I am so happy, trying my "toga" made me just want to cry, feels like this time just run so quick and now I am not an undergraduate student anymore... Yes, I do believe that graduation is not the end. It ju...