Dan yah, akhirnya saya ketinggalan bis, menuju Jakarta.
Saat itu, kebetulan mobil yang dikemudikan Andini berada di
sekitar pelabuhan udara Adi Sucipto. Berbekal nekat, kami bergerak menuju
bandara dengan harapan akan tersedia tiket sisa untuk pulang ke Jakarta.
Ternyata, semua kursi dari seluruh maskapai penerbangan yang menuju Jakarta
sudah habis tiketnya sampai hari Senin.
Panik, ya, tapi dalam hati aja, gak perlu dilihatin ke
khalayak :p Saking paniknya, saya tidak sempat berbincang lama dengan Fakhri
Rasyidi, teman MAN saya yang kebetulan bertemu di Bandara saat itu (maaf ya
Fri...)
Ayahnya Andini pun ikut panik, aduh, maaf ya Om, sudah
merepotkan dan bikin panik pula. Setelah nanya ke sana ke mari, akhirnya kami
sepakat ke terminal bis Jombor. Beruntunglah, saya diberikan nomer agen bus
dari teman saya, Fikri, yang kebetulan pernah kami minta bantuan untuk
mencarikan tiket balik dari Jogja ke Jakarta.
Sayapun meng-sms mas2 agen bus itu. Saya tanya, ada satu
tiket balik ke Jakarta sore/malam itu tidak. Dia bilang ADA! Alhamdulillah,
kami langsung semangat menuju terminal Jombor. Mas2nya bilang bisnya akan
berangkat pukul 17.00, sementara waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 17.30.
Alhamdulillah, kami sampai di Jombor sebelum jam setengah 6 sore.
Dan ternyata, saya kehabisan tiket bis tambahan yang
dijanjikan mas-mas agen bus itu. Namun, Allah masih menolong saya. Saya
akhirnya mendapatkan tiket bis tambahan yang menggunakan bis pariwisata, yang
kata mbak-mbak agennya akan berangkat dari Jogja jam 7 malam. Tidak
tanggung-tanggung, saya ditempatkan di kursi paling depan, tepat di belakang
supir. Alhamdulillah, saya masih diberikan kesempatan oleh Allah pulang ke
Jakarta malam itu :D
Setelah lega mendapat tiket, Andini dan Ayahnya pun pamit
pulang. Saya kemudian menunggu bis dengan membaca berbagai tulisan yang bisa
saya baca. Saya tunggu jam 7, bisnya belum datang-datang juga. Jam 8 lewat
juga. Akhirnya, bis pariwisata itu baru datang jam setengah 9 malam.
Hello, setengah 9 malam baru berangkat dari Jogja, apa kabar
gw kerja besok pagi? Hmmm....
Bismillahitawakkaltu allallah...
Ya, naiklah saya ke bis itu. Tempat duduk saya harusnya di
dekat jendela, ternyata bapak-bapak yang duduk di sebelah saya menggeser
duduknya ke dekat jendela dengan alasan tasnya besar dan bisa membuat saya
tidak nyaman jika Bapak itu mengambil duduk di pinggir. Baiklah Bapak, walaupun
dalam hati saya kesal akibat penggeseran tempat duduk itu, tapi mau bagaimana
lagi. Saat itu saya sudah capek sekali dan ingin tidur saja.
Malam pun berlalu. Saya berusaha tidur beberapa jam, tapi
selalu terbangun tiap beberapa menit karena tidak nyaman. Belum lagi supir bis
yang menyetir membuat saya berzikir terus sepanjang jalan.
Akhirnya, bis berhenti di tempat pemberhentian pertama.
Bapak-bapak yang duduk di sebelah saya pun turun karena ingin ke kamar kecil.
AHA! Saatnya saya memindahkan posisi tempat duduk saya ke dekat jendela. Dan jadilah
saya duduk di posisi tempat saya duduk seharusnya. Di situlah saya mulai bisa
tidur dengan nyenyak.
Tidak terasa, pagi menjelang, saya melihat jam sudah pukul 4
pagi hari Senin dan bis sudah berada di Ciamis waktu itu. Saya pikir, sebentar
lagi sampai di Bandung, dan dari Bandung akan masuk tol Cipularang menuju
Jakarta.
Ternyata, bis baru sampai Bandung pukul 7 pagi. Di Bandung,
sebagian besar penumpang turun dan sebagian lainnya melanjutkan perjalanan
menuju Jakarta.
Uniknya, bis yang saya tumpangi melayani penumpang dengan
segala jurusan, mulai dari Bandung, Bekasi, Bogor, Pulo Gadung hingga Lebak Bulus.
Pikir saya, bagaimana ini si supir mau mengantarkan semuanya? Saya pasti sampai
di Lebak Bulus paling tidak pukul 11 siang, padahal saya janji masuk kantor
setelah makan siang. Gak mungkin pak supir akan mengantarkan penumpangnya ke
tujuan masing-masing.
Benar saja, supir bis yang sudah teler menurunkan kami
begitu saja sesampainya di Bekasi. Walah, saya langsung turun dan menyetop
taksi ekspres untuk mengantarkan saya pulang ke rumah. FYI, harga tiket bis
yang saya bayar dari Jogja ke Jakarta sebesar 135rb rupiah sementara harga
taksi yang saya bayar dari Bekasi ke Bintro sebesar 100rb rupiah (karena di tol
JORR macet parah). Ya, alhamdulillah akhirnya saya sampai di rumah jam setengah
11 siang.
Alhamdulillah, terima kasih Allah untuk kesempatan saya
liburan kali ini, berpetualang dan bertemu dengan teman-teman dan orang-orang
hebat. Terima kasih Allah telah memberikan saya kesempatan menikmati kisah
perjalanan yang menyenangkan dan tidak akan terlupakan seumur hidup.
Semoga, segala kebaikan yang diperbuat oleh orang-orang,
khususnya teman-teman dan saudara-saudara yang membantu saya dalam perjalanan
saya kali ini akan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.
Terima kasih :')
Jakarta, 23 Mei 2012
Sebuah memoar kecil dari catatan perjalanan seorang Avina
Nadhila Widarsa...
Komentar
ya semoga bisa diambil hikmahnya :D