Hari ini saya merasakan sakit yang luar biasa. Sebetulnya sejak dua hari yang lalu, eh tiga hari yang lalu. Tepatnya saat hari pertama menstruasi. Wuow, kram perutnya gila2an, padahal saya rutin jalan kaki dan olahraga di gym seminggu sekali (ga ngaruh ya?)
Iya, saking sakitnya, kemarin saya pergi ke klinik NTU. Di sana, dokternya mendiagnosis saya terkena infeksi di dekat (maaf) dubur. Memang sakit sekali di daerah itu, karena minggu sebelumnya saya mengalami konstipasi dan pada saat BAB pertama saya mengejan terlalu keras. Masuk di akal sih kalau saya terkena infeksi semacam itu. Saya pun diberi obat2an yang banyak dan besar2 (dalam bentuk tablet).
Tapi, keesokan harinya (hari ini), alih-alih sakitnya reda, ternyata semakin parah. Saya sampai susah bergerak dan sulit untuk berjalan. Mengetahui penyakit saya tidak biasa, Mba Yenny, landlord saya berinisiatif mengajak ke UGD. Awalnya, saya ragu ke sana, apalagi hal itu merepotkan Mba Yenny dan Abang (suaminya mba Yenny). Namun, karena sakitnya sudah luar biasa, saya ikut saja dengan usulan beliau.
Dan ya, saya memang harus ke UGD sepertinya. Kami pergi ke NUH (National University Hospital) dan langsung menuju ruang Emergency. Subhanallah, pelayanan kesehatan di Singapura memang TOP BGT! Tidak sampai 15 menit saya sampai, sudah ditangani dengan baik. Mulai dari pra-registrasi (diambilkan kursi roda, karena saya sulit berjalan saat itu, tes suhu tubuh), registrasi dan pembayaran (saya bayar 100 SGD sudah termasuk obat dan dapat subsidi dari pemerintah :), cek riwayat kesehatan di tempat suster, konsultasi dengan dokter hingga mengambil obat. Luar biasa, ga sampai 1,5 jam saya di sana, semua proses sudah dapat dilewati dengan baik. Pelayanannya ramah dan para tenaga medis di sana betul-betul memperlakukan anda sebagai "manusia".
Alhamdulillah, suntikan pain killer di pantat tadi betul2 membuat saya nyaman saat ini. O,ya menurut diagnosa dokter di NUH, saya terkena abses di daerah @#$%^&. Penyebabnya? tentu karena saya cuek dan kurang menjaga kebersihan di daerah tersebut. Oleh karena itu, sakit sekali di daerah sana sampai saya tidak bisa bergerak.
Saya membayangkan pelayanan yang sama baiknya juga bisa diberikan rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, semoga...
Iya, saking sakitnya, kemarin saya pergi ke klinik NTU. Di sana, dokternya mendiagnosis saya terkena infeksi di dekat (maaf) dubur. Memang sakit sekali di daerah itu, karena minggu sebelumnya saya mengalami konstipasi dan pada saat BAB pertama saya mengejan terlalu keras. Masuk di akal sih kalau saya terkena infeksi semacam itu. Saya pun diberi obat2an yang banyak dan besar2 (dalam bentuk tablet).
Tapi, keesokan harinya (hari ini), alih-alih sakitnya reda, ternyata semakin parah. Saya sampai susah bergerak dan sulit untuk berjalan. Mengetahui penyakit saya tidak biasa, Mba Yenny, landlord saya berinisiatif mengajak ke UGD. Awalnya, saya ragu ke sana, apalagi hal itu merepotkan Mba Yenny dan Abang (suaminya mba Yenny). Namun, karena sakitnya sudah luar biasa, saya ikut saja dengan usulan beliau.
Dan ya, saya memang harus ke UGD sepertinya. Kami pergi ke NUH (National University Hospital) dan langsung menuju ruang Emergency. Subhanallah, pelayanan kesehatan di Singapura memang TOP BGT! Tidak sampai 15 menit saya sampai, sudah ditangani dengan baik. Mulai dari pra-registrasi (diambilkan kursi roda, karena saya sulit berjalan saat itu, tes suhu tubuh), registrasi dan pembayaran (saya bayar 100 SGD sudah termasuk obat dan dapat subsidi dari pemerintah :), cek riwayat kesehatan di tempat suster, konsultasi dengan dokter hingga mengambil obat. Luar biasa, ga sampai 1,5 jam saya di sana, semua proses sudah dapat dilewati dengan baik. Pelayanannya ramah dan para tenaga medis di sana betul-betul memperlakukan anda sebagai "manusia".
Alhamdulillah, suntikan pain killer di pantat tadi betul2 membuat saya nyaman saat ini. O,ya menurut diagnosa dokter di NUH, saya terkena abses di daerah @#$%^&. Penyebabnya? tentu karena saya cuek dan kurang menjaga kebersihan di daerah tersebut. Oleh karena itu, sakit sekali di daerah sana sampai saya tidak bisa bergerak.
Saya membayangkan pelayanan yang sama baiknya juga bisa diberikan rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, semoga...
Komentar