Banyak orang yang bertanya2, bagaimana cara gw bisa mendapatkan beasiswa, S2 ke luar negeri?
Hmm, pertanyaan yang sebetulnya bisa dijawab dengan jawaban yang berbeda-beda dari bermacam-macam orang. Alhamdulillah, gw diberi kesempatan oleh Allah untuk melanjutkan kuliah di Singapura dengan full beasiswa. Persiapan gw untuk melanjutkan kuliah ini sebetulnya kurang lebih gw siapkan sejak 6 bulan sebelumnya. Pertama, cari-cari info tentang syarat2 untuk S2 di luar negeri. Rata-rata aplikasi untuk S2 atau S3 di luar negeri udah dibuka di akhir tahun sampai awal tahun berikutnya (November - April). Karena dulu gw kepengen banget kuliah di Oxford, jadi patokan gw untuk apply S2 ya ke sana. Masing-masing universitas punya syarat pendaftaran yang beda-beda. Umumnya, untuk jurusan sosial, jurusan semacam HI, politik lebih tepatnya, cuma butuh nilai TOEFL/IELTS, surat rekomendasi, esay dan ijazah. Alhamdulillah banget, gw waktu itu dapet contoh surat rekomendasi dan esay buat apply S2 dari kak Rully, mapres UI 2011 yang kebetulan satu delegasi sama gw pas ikut MTQ Mahasiswa di Makassar. Pas banget waktu itu beliau baru saja keterima di Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS dengan full beasiswa. Nah, gw contek "habis-habisan" deh tuh contoh surat rekomendasi dan esaynya :p
Selain cari-cari info tentang sekolah, gw jg mempersiapkan diri untuk ikut tes IELTS. Kenapa gw milih IELTS? Simply karena tesnya ga terlalu grammar based kayak TOEFL dan lebih practical, karena materinya tentang percakapan sehari-hari. Persiapan bahasa Inggris ini penting banget lho teman2. Buat kalian yang mau belajar di negara orang, penguasaan bahasa adalah harga mati yang ga bisa ditawar-tawar lagi. Gimana lo bisa belajar kalo komunikasi aja ga bisa? Nah, waktu itu gw belajar IELTS dan masang target yang cukup tinggi, yaitu 8.0 (dari 9.0) sesuai dengan standar syarat penguasaan bahasa Inggris yang diminta Oxford. Sayangnya, karena gw kurang latihan di Writing dan Speaking, nilai IELTS gw ga sampai segitu. Tapi, alhamdulillah, nilainya masih cukup untuk apply di universitas2 luar negeri. Standar IELTS yang diminta masing-masing universitas juga beda-beda. Tergantung, di negara mana universitas itu berada dan apakah bahasa Inggris jadi bahasa pengantar utama pas kuliahnya atau bukan. Rata-rata universitas minta IELTS antara 5.5-8.0 sebagai batas minimum calon mahasiswa untuk lolos seleksi. Kita bisa latihan sendiri dengan beli buku IELTS ataupun ikut mock test yang banyak tersedia di Internet. Gw dulu beli buku IELTS yang penerbitnya oke, coba aja googling jenis-jenis buku IELTS yang sangat ngebantu buat tes.
karena gw ngantuk, lanjutin besok ya ceritanya. See you!
Hmm, pertanyaan yang sebetulnya bisa dijawab dengan jawaban yang berbeda-beda dari bermacam-macam orang. Alhamdulillah, gw diberi kesempatan oleh Allah untuk melanjutkan kuliah di Singapura dengan full beasiswa. Persiapan gw untuk melanjutkan kuliah ini sebetulnya kurang lebih gw siapkan sejak 6 bulan sebelumnya. Pertama, cari-cari info tentang syarat2 untuk S2 di luar negeri. Rata-rata aplikasi untuk S2 atau S3 di luar negeri udah dibuka di akhir tahun sampai awal tahun berikutnya (November - April). Karena dulu gw kepengen banget kuliah di Oxford, jadi patokan gw untuk apply S2 ya ke sana. Masing-masing universitas punya syarat pendaftaran yang beda-beda. Umumnya, untuk jurusan sosial, jurusan semacam HI, politik lebih tepatnya, cuma butuh nilai TOEFL/IELTS, surat rekomendasi, esay dan ijazah. Alhamdulillah banget, gw waktu itu dapet contoh surat rekomendasi dan esay buat apply S2 dari kak Rully, mapres UI 2011 yang kebetulan satu delegasi sama gw pas ikut MTQ Mahasiswa di Makassar. Pas banget waktu itu beliau baru saja keterima di Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS dengan full beasiswa. Nah, gw contek "habis-habisan" deh tuh contoh surat rekomendasi dan esaynya :p
Selain cari-cari info tentang sekolah, gw jg mempersiapkan diri untuk ikut tes IELTS. Kenapa gw milih IELTS? Simply karena tesnya ga terlalu grammar based kayak TOEFL dan lebih practical, karena materinya tentang percakapan sehari-hari. Persiapan bahasa Inggris ini penting banget lho teman2. Buat kalian yang mau belajar di negara orang, penguasaan bahasa adalah harga mati yang ga bisa ditawar-tawar lagi. Gimana lo bisa belajar kalo komunikasi aja ga bisa? Nah, waktu itu gw belajar IELTS dan masang target yang cukup tinggi, yaitu 8.0 (dari 9.0) sesuai dengan standar syarat penguasaan bahasa Inggris yang diminta Oxford. Sayangnya, karena gw kurang latihan di Writing dan Speaking, nilai IELTS gw ga sampai segitu. Tapi, alhamdulillah, nilainya masih cukup untuk apply di universitas2 luar negeri. Standar IELTS yang diminta masing-masing universitas juga beda-beda. Tergantung, di negara mana universitas itu berada dan apakah bahasa Inggris jadi bahasa pengantar utama pas kuliahnya atau bukan. Rata-rata universitas minta IELTS antara 5.5-8.0 sebagai batas minimum calon mahasiswa untuk lolos seleksi. Kita bisa latihan sendiri dengan beli buku IELTS ataupun ikut mock test yang banyak tersedia di Internet. Gw dulu beli buku IELTS yang penerbitnya oke, coba aja googling jenis-jenis buku IELTS yang sangat ngebantu buat tes.
karena gw ngantuk, lanjutin besok ya ceritanya. See you!
Komentar
ini alamat email saya :
ella.purnamasari@rocketmail.com
Terimakasih banyak.. :")
email saya: rivanienov@yahoo.com
terima kasih mba sebelumnya.