Langsung ke konten utama

Ranah Minang, Setelah 15 Tahun

Memutuskan untuk ikut FIM 14B di Bukittinggi
Di tengah ketidakpastian apakah gw terpilih menjadi salah seorang NDI Fellow, gw lihat-lihat lagi grup FIM di Facebook untuk mengetahui info tentang jadwal FIM 14B. Ternyata, pelaksanaan FIM 14B dimulai tanggal 31 Mei 2013, yang artinya gw sudah beres ujian.

Kemudian gw cari moda transportasi yang bisa digunakan menuju Padang (dari Singapura). Dari Singapura ga ada lagi flight langsung ke Padang, adanya ke Pekanbaru. Setelah gw tahu ke Pekanbaru memakan waktu 9 jam perjalanan ke Bukittinggi, opsi untuk nyebrang ke Batam pun gw pilih, selain harga pesawat Citilink Batam-Padang cukup terjangkau.

Karena gw udah janji sama anak2 untuk jalan2 ke Pulau Ubin tanggal 1, akhirnya gw baru bisa berangkat ke Bukittinggi tanggal 2. Sempet was-was karena gw harus melakukan perjalanan darat, laut dan udara dalam satu hari sendirian. Alhamdulillah, pas di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, ada kak Weni yang habis nganterin Bu Meutia Hatta ke bandara. Jadilah gw memulai perjalanan di Ranah Minang (yang terakhir gw singgahi tahun 1998) dengan Kak Weni dan Bapak Supir.

Dari perjalanan BIM-IPDN Baso, tempat pelatihan FIM 14B, gw melewati  beberapa tempat menarik seperti air terjun Lembah Anai (satu-satunya air terjun di pinggir jalan raya kayaknya), jembatan kereta Padang-Bukittinggi, sawah (yeah di Singapore mana ada sawah :p), Sate Mak Syukur (berhenti sebentar buat makan di sini) dan lain-lain. Ada satu baliho besar yang menggoda keingintahuan gw, yakni baliho "Thawalib Putri Padang Panjang". Itu madrasah-pondok pesantren putri yang sudah terkenal bahkan ke seluruh dunia, sempet pengen jalan-jalan ke sana, siapa tahu gw mau masukin anak gw ke sana nantinya #visijauhkedepan :p.

Sampai di IPDN, teman2 masih pada sibuk di acara, gw menggunakan waktu untuk beristirahat sampai Maghrib. Malamnya gw ke tempat acara disambut dengan sapaan dan pelukan khas anak-anak FIM. Ah, selalu rindu momen-momen itu :')

Mengikuti pelatihan selama tiga hari berikutnya, termasuk menjadi moderator Pak Yudi Latief dan Pak Arsjad Rasjid serta city tour di kota Bukittinggi. Pas city tour, tujuan awal kita mau ke Danau Singkarak, tapi karena ada Tour de Singkarak, jalannya dialihkan, jadi kita pergi ke Panorama (Ngarai Sianok) dan Jam Gadang. Sebelum ke Ngarai, gw dan beberapa teman panitia sempat diajak Bunda untuk makan Pical Sikai. Pical Sikai itu warung pecel khas Bukittinggi yang namanya diambil dari nama pendirinya (Si Kai : Si Khairiyah, Si Khai -ehm, kayak nama siapa ya :P).

Di Ngarai Sianok kita foto-foto di menara yang banyak monyetnya, sempet pengen turun ke bawah, Great Wall, tapi waktunya atidak memungkinkan. Gw dan teman-teman kemudian menjelajah Goa Jepang, dan catatan waktu yang berhasil gw torehkan untuk turun-naik Goa selama 20 menit (dari 15 menit waktu yang ditantang teman-teman gw, hehe). Sempet bikin Flash Mob maga-maga di Panorama, di mana monyet-monyet takjub menyaksikan "saudaranya" menari-nari ga jelas.

Dari Panorama, kita ke Jam Gadang, yang ternyata penuh badut-badut lucu yang diperankan oleh anak-anak. Gw lebih ke kasihan sih ngeliat mereka, masih kecil gitu udah disuruh kerja sampai jam 10 malam setiap hari :(. Di Jam Gadang itu kita juga Flash Mob (lagi!). Jalan-jalan terus ke Pasar Atas, beli titipan temennya Lala, beli sala lauak, ngintip kebun binatang, dan kembali ke Baso.

Besoknya, gw ke Padang, karena udah janjian sama Nenek yang bela-belain datang dari Jakarta untuk nemenin cucunya jalan. Sore harinya gw jalan-jalan di kota Padang, ngeliat kampus power ranger (Universitas Andalas) yang ada di kaki bukit, ke Jembatan Siti Nurbaya (sepertinya lebih bagus kalau malam) dan makan seafood di Fuja, Pantai Padang.

Besoknya, gw ke Pariaman, lihat ruma neneknya nenek. O ya, ternyata gw sekampung sama Bening, di Kuraitaji, jadi gw ajak Bening sekalian karena dia juga mau ke tempat tantenya di sana. Gw ke tempat Angku Mahyudin, yang selera humor dan wisdomnya ga berubah dari dulu. Lanjut ke Danau Maninjau, berhenti sebentar di Muko-Mukonya, makan kerupuk dan otak-otak khas Danau Maninjau yang enak banget. Ngerasain perjalanan berkelok-kelok di kelok 44. Berhenti sebentar di atas Danau Maninjau, lanjut ke Pariaman lewat jalan alternatif membelah Gunug Tandikek (Tandikat), Kecamatan Malalak yang pemandangannya Subhanallah.

Di Pariaman, kita ke tempat saudaranya Tante Vinny, terus makan nasi kucing (gw lupa namanya apa), jalan-jalan ke Pantai Pariaman terus ke tempat tante Dewi.

Hari terakhir gw di Padang, gw jalan-jalan sama Teesya, beli t-shirt distro khas Minang, ke Museum Adityawarman dan beli oleh-oleh.

Satu kata buat Sumatera Barat: AMAZING! Gw berencana balik lagi untuk menikmati keindahan Pulau di Sumatera Barat, tapi masih belum tahu kapan, soalnya gw lihat fotonya Emir di Pulau Pagang keren banget gitu, berenang di laut, latarnya Bukit Barisan dan Pantai. Gw juga menjadikan Sumatera Barat sebagai tujuan bulan madu gw selain Jogja (saking gw cintanya sama provinsi ini, berarti harus cari orang Jogja jg ya? :p).

Okedeh, sekian #travelingnotes gw di Padang. Semoga bermanfaat!

Komentar

Ranah Minang tacinto mengatakan…
mantap kisah perjalanan nya bro..
memang ranah minang itu kaya dengan tempat wisatanya.
oh ya silakan mampir ke sini ya
https://www.facebook.com/ranahminangnantacinto

Postingan populer dari blog ini

Operasi Abses Kelenjar Bartholini

Assalamu'alaikum wr. wb. Apa kabar kawan2? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat serta tetap semangat menjalani aktifitas. Apa kabar saya? Alhamdulillah, keadaan saya hari ini jauh lebih baik dari kemarin maupun beberapa hari yang lalu. Teman2 yang baca postingan saya sebelumnya mungkin telah mengetahui bahwa beberapa hari ke belakang saya menderita suatu penyakit yang membuat saya susah duduk, bangun dan berjalan. Sampai - sampai saya harus masuk UGD untuk disuntik obat penghilang rasa sakit di pantat saking tidak tahannya. Ternyata, setelah pulang dari UGD, obat penghilang rasa sakit itu hanya bertahan satu malam. Keesokan harinya, saya mengalami sakit yang sama. Susah duduk, bangun dan berjan. Terkadang, rasanya perih sekali, sampai-sampai saya menangis karena tidak dapat menahan sakitnya. Namun, karena sudah diberikan salep dan obat penghilang rasa sakit beberapa saat sakitnya mereda. Bahkan dua hari kemudian saya memberanikan diri untuk pergi ke Jurong Point...

Hi, apa kabar?

 Hi Avina, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja. Baru saja skip sholat zuhur untuk acara makan di luar dan beli kopi #duh Iman gw lemah banget yak Padahal... bisa sholat dulu sebelum pergi Padahal.. bisa balik duluan Padahal.. bisa ga usah ikut aja Nyesel banget. Setiap gw sengaja sholat di akhir waktu, akhirnya jd mepet bahkan skip kayak sekarang. Astaghfirullahaladzim. Padahal hidup lagi sulit-sulitnya. Sulit berdamai sama diri sendiri. Sulit komunikasi sama si bos, dan pasangan. Sulit kontrol pengasuhan anak. Etc etc. the list goes on. Banyak mimpi tapi nol aksi, haha. pengen nangis sekarang, mata udah berkaca-kaca nulis ini. Gw pengen resign tapi belum dapet kerjaan, apa kabar KPA 230jt hahahaha. Ga semangat buat ngejar mimpi lanjut PhD Ga semangat buat rutin olahraga padahal udh sign up gym buat 6 bulan. Lost banget di kantor, ilang 10 jam lebih ga sama anak tp ga ada hasil dan bermanfaat. Huhu. ya Allah, maafin hamba...

6 day to Graduation Day

Salam.... Hey all, what's up? I've been had a great time since my last post about "skripsi". Apparently, I had to work so hard (and so fast) to revise my thesis. Alhamdulillah, I made it on time with satisfactory result :) whilst it was so "rempong" to make a hardcover and get the signatories... The result itself was not a straight A (it was so close, just 0,44 again to get A score), but than it's okay for me. Alhamdulillah :D Ok, so now I am waiting for my convocation day (graduation ceremonial) which will be held 6 days later. Well, I'm not quite enthusiastic about this graduation day, realizing that it is just a ceremonial phase and I have to do "make up", dressing, high-heels-ing, etc. But, I can't deny that I am so happy, trying my "toga" made me just want to cry, feels like this time just run so quick and now I am not an undergraduate student anymore... Yes, I do believe that graduation is not the end. It ju...