Tragedi stadion Kanjuruhan malam minggu lalu benar-benar membuat aku shock. Sedih dan marah sekali. Kukira di pagi hari aku melihat running text TVone beritanya ada total 129 penonton yang meninggal dalam waktu satu tahun atau mungkin akumulasi semua total korban tewas selama pertandingan sepak bola di Indonesia diadakan. Ternyata bukan, angka tersebut merupakan angka manusia yang hilang nyawanya dalam satu malam.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
Bencana kemanusiaan. bukan tragedi. bisa jadi settingan? Naudzubillahi min dzalik, jikalau ini memang di-setting untuk mengguncangkan tanah air dengan ratusan nyawa melayang dalam semalam. Terlepas apapun motifnya, penembak gas air mata (dan yang memberi perintah) harus dihukum seberat2nya.
Di mana rezim yang melindungi? ratusan korban hilang seketika dalam hitungan jam.
Sementara para petinggi masih bisa haha hihi memikirkan perputaran uang yang terhenti sementara karena bencana itu.
Ya Allah, lindungilah kami semua. Kami dan keluarga, sahabat, handai taulan serta orang-orang yang tak berdaya dan berkuasa. Jelaskan semua yang perlu dijelaskan dan tutuplah aib-aib yang memang harus ditutup.
Semoga peristiwa ini tidak hanya menjadi berita di TV, yang sayangnya masih kalah sama berita tentang Lesty dan Ayu Dewi. Huhu.
Aku takut.
Komentar